Selasa, 14 Mei 2013

soal dan jawaban fisika kesehatan untuk kebidanan_BIOMEKANIKA


TUGAS  I FISIKA KESEHATAN
MATERI BIOMEKANIKA


Petunjuk :
Diskusikan materi berikut dalam kelompok Anda dan buat laporan tertulis.
Untuk mendiskusikan anda dapat menggunakan literature yang ditunjuk dalam materi Pengenalan Fisika Kesehatan.

Materi Diskusi
1.      Apakah yang dimaksud dengan gaya.
2.      Sebutkan macam-macam gaya  dan pengaruhnya pada tubuh manusia.
3.      Berikan contoh gaya yang bekerja pada tubuh baik gaya yang dari luar dan dari dalam.
4.      Berikan contoh penerapan hukum Newton dalam Kesehatan
5.      Berikan penjelasan prinsip fisika yang diterapkan pada gambar berikut.
6.      Apakah yang dimaksud dengan tekanan?
7.      Apakah satuan dari tekanan?
8.      Mengapa ujung jarum suntik  dibuat runcing? Jelaskan prinsip fisikanya dan jelaskan bagaimana seharusnya  prnggunaan jarum suntik yang benar? 
9.      Jelaskan secara fisika peranan air ketuban  dalam perlindungan janin dalam kandungan dan dapat membantu persalinan.

10.  Dari perumusan hambatan Poiseuille, hambatan pada pembuluh darah ditentukan oleh
a.       Panjang pembuluh 
b.      Diameter pembuluh
c.       Kekentalan (viscositas) darah
d.      Tekanan pada pembuluh
Jelaskan pengaruh ke empat faktor di atas terhadap hambatan pembuluh dan debit (aliran darah) pada pembuluh?
11.  Urutkan bagian pembuluh darah pada tubuh manusia yang memiliki dari yang kecil ke yang besar
a.       berdasar kecepatan aliran darah
b.      bedasar tekanan darah pada pembuluh
12.  Seorang perawat/bidan  mengukur tekanan darah seorang pasien dengan sphygmomanometer di lengannya.
a.       Jelaskan secara fisika mengapa peralatan dipasang pada lengan pasien.
b.      Perawat tersebut menyebutkan nilai 120/80. Apa maksud dari angka-angka tersebut?
c.       Bagaimana nilai 120 dan 80 tersebut diperoleh?
d.      Apa satuan yang sesuai untuk tekanan darah pasien tersebut ?
e.       Apakah tekanan darah manusia lebih besar atau lebih kecil dari tekanan udara? Apa buktinya (tekanan udara 760 mmHg)











JAWABAN

1.      Gaya diartikan sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau perubahan bentuk. Demikian juga pada tubuh manusia, setiap gerak pada tubuh pasti ada suatu gaya yang bekerja.

2.      Macam-macam gaya dan pengaruhnya pada tubuh manusia antara lain yaitu ada gaya yang bekerja pada luar tubuh dan ada gaya yang bekerja di dalam tubuh. Macam-macam gaya meliputi:
a.       Gaya grafitasi
b.      Gaya gesek
c.       Gaya pembalik
d.      Gaya otot
e.       Gaya pada tubuh
f.       Dll


3.      Contoh gaya yang bekerja pada tubuh baik gaya yang dari luar dan dari dalam tubuh yaitu Gaya pada luar tubuh dapat diketahui apabila kita menabrak suatu objek dan gaya gravitasi bumi dapat menyebabkan varises pada vena. Sedangkan gaya di dalam tubuh sering kali kita tidak sadari contohnya gaya otot jantung yang menyebabkan mengalirnya darah dan gaya otot paru-paru saat inspirasi dan ekspirasi.

4.      Contoh penerapan hukum Newton dalam Kesehatan yaitu
  1. Penerapan hukum I newton
Pengukuran massa anak dengan suatu timbangan pegas. di mana seoarang anak balita sedang diukur berat badannya. Pada saat anak ditimbang, pada anak bekerja gaya berat W yang disebabkan oleh percepatan gravitasi bumi. Pada saat dalam keadaan setimbang, anak bayi tidak bergerak-gerak, maka gaya berat W akan sama dengan tegangan tali T. Tegangan tali T akan terukur pada angka yang ditunjukkan oleh timbangan. Pada keadaan setimbang ini (keadaan diam) hukum pertama Newton dapat digunakan.

  1. Penerapan hukum II newton
Di mana seoarang perawat sedang mendorong seorang pasien yang ditidurkan di atas sebuah strecher dengan gaya F. Oleh karena gaya F tersebut, strecher menjadi bergerak dengan percepatan

a. Pada kasus ini keadaan pasien yang didorong adalah bergerak dengan percepatan  a. Jadi kita dapat menerapkan hukum kedua Newton


  1. Penerapan hukum III newton
Apabila kita mendorong kursi roda secara tiba-tiba maka orang yang duduk di kursi roda itu akan terdorong kedepan tetapi setelah gerakan kursi roda berjalan normal orang itu akan kembali ke posisinya semula.

5.      Prinsip fisika yang diterapkan pada gambar berikut adalah kantong cairan infuse diletakkan lebih tinggi dari pasien agar cairan infus memberikan tekanan yang lebih besar dari pada tekanan pembuluh darah vena sehingga cairan akan masuk kedalam tubuh (prinsip tekanan hidrostatis)

6.      Tekanan adalah sebagai gaya per satuan luas dimana gaya F dipahami bekerja tegak lurus terhadap luas permukaan benda A.
7.      Satuan dari tekanan adalah dimana satuan SI untuk tekanan adalah N/m2 atau disebut Pascal (Pa). Satuan dalam cgs yang juga kadang digunakan adalah dyne/cm2, Ib/in2 (kadang disingkat “psi”).

8.      Ujung jarum suntik dibuat runcing untuk membesarkan tekanan.karna semakin kecil  luas permukaan dari ujung jarum maka tekanannya akan semakin besar. ada kaitannya dengan penggunaan jarum suntik.

9.      Peranan air ketuban  dalam perlindungan janin dalam kandungan dan dapat membantu persalinan yaitu sifat air ketuban yang licin sebagai pelumas untuk mengurangi gaya gesek pada jalan lahir dan member tekanan dan menciptakan gaya dorong sesuai prinsip hidrostatiska.

10.  Dari perumusan hambatan Poiseuille, hambatan pada pembuluh darah ditentukan oleh
a.       Panjang pembuluh 
b.      Diameter pembuluh
c.       Kekentalan (viscositas) darah
d.      Tekanan pada pembuluh
Pengaruh ke empat faktor di atas terhadap hambatan pembuluh dan debit (aliran darah) pada pembuluh, yaitu:
a.       Efek panjang pembuluh terhadap debit
Makin panjang pembuluh, sedangkan diameter pembuluh sama, zat cair yang mengalir lewat pembuluh tersebut akan memperoleh tahanan semakin besar dan konsekwensi terhadap besar tahanan tersebut, debit zat cair akan lebih besar pada pembuluh yang lebih pendek.

b.      Efek diameter pembuluh terhadap debit
Zat cair yang melewati pembuluh akan dihambat oleh dinding pembuluh. Dengan alasan ini kecepatan aliran zat cair makin cepat pada pembuluh dengan diameter semakin besar, dan aliran tengah semakin tidak dipengaruhi oleh zat cair yang berada di tepi dekat dinding pembuluh.



c.       Efek kekentalan (viscositas) darah terhadap debit
Dengan semakin kentalnya zat cair yang melewati pembuluh, semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai konsekwensinya, diperoleh tahanan semakin besar. Kekentalan ini penting untuk mengetahui konsentrasi sel darah merah. Pada darah normal kekentalan sebesar 3,5 kali air. Apabila konsentrasi darah 1,5 dari darah normal, kekentalan menjadi 2 kali air dan apabila konsentrasi darah meningkat mencapai 70 kali diatas normal maka kekentalan darah mencapai 20 kali air.

d.      Efek tekanan pada pembuluh terhadap debit
Apabila tekanan zat cair atau darah pada salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya, maka zat cair atau darah akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Dengan demikian aliran zat cair atau darah berbanding langsung terhadap perbedaan tekanan.

11.  a. Berdasarkan kecepatan aliran darah
§  Vena
§  Vena kecil (venula)
§  Kapiler
§  Arteri
§  Aourta
b.      Berdasarkan tekanan darah pada pembuluh
§  Vana
§  Arteri 
§  Aourta
§  Kapiler

12.  Seorang perawat/bidan  mengukur tekanan darah seorang pasien dengan sphygmomanometer di lengannya.
a.       Jelaskan secara fisika mengapa peralatan dipasang pada lengan pasien. Karna menurut ilmu fisika apabila pada suatu titik yang sama tinggi pada fluida diukur tekanannya,maka tekanan hidrostatiknya akan sama.Karna jantung dan lengan letaknya pada ketinggian yang sama maka tekanannya akan sama pula.

b.      Perawat tersebut menyebutkan nilai 120/80. Maksud dari angka-angka tersebut yaitu dimana angka 120 merupakan tekanan sistolik yaitu tekanan maksimum ketika jantung memompa. Sedangkan angka 80 merupakan tekanan diastole yaitu tekanan ketika jantung beristirahat.

c.       Nilai 120 dan 80 tersebut diperoleh dari pada awalnya tekanan udara pada jaket dinaikkan tinggi diatas tekanan sistolik dengan pompa tangan, dan tekanan ini memompa arteri utama (brachial) dilengan dan memotong aliran darah. Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-lahan sampai dimana titik darah kembali mulai mengalir ke tangan, hal ini di deteksi dengan mendengarkan karakteristik ketukan darah yang kembali ke lengan bawah dengan stetoskop. Pada saat ini tekanan sistolik sama dengan tekanan udara pada jaket yang bisa dibaca pada alat ukur (120). Tekanan udara kemudian diperkecil lebih lanjut dan suara ketukan menghilang ketika darah dengan tekanan rendah dapat memasuki arteri. Pada saat ini alat ukur menunjukkan tekanan diastolik (80).

d.      Satuan yang sesuai untuk tekanan darah pasien tersebut adalah mmHg

e.       Apakah tekanan darah manusia lebih besar atau lebih kecil dari tekanan udara? Apa buktinya (tekanan udara 760 mmHg). Tekanan darah lebih tinggi, buktinya pada saat luka darah akan keluar dari  tubuh, dan udara tidak mampu mencegah darah tersebut keluar, karna tekanan darah melebihi tekanan udara.

Rabu, 17 April 2013

CONTOH LAPORAN KASUS PEMASANGAN KATETER

LAPORAN INDIVIDU KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK
PEMASANGAN KATETER PADA NY.”N”
DI PUSKESMAS TANJUNG KARANG
PADA TANGGAL 31 JANUARI 2013



 














DISUSUN OLEH :


DEWI LESTARI
12.9.2.046
I B




UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI DIII KEBIDANAN
MATARAM
2013

Laporan Individu keterampilan dasar praktik klinik KEBUTUHAN ELIMINASI DENGAN PEMASANGAN KATETER pada Ny.“N” di  PUSKESMAS TANJUNG KARANG
Telah disetujui pada    :
Hari                             :
Tanggal                       :




Mengetahui,





Pembimbing
Prektik Pendidikan



(Shohipatul Mawaddah, Amd.Keb )
Pembimbing
Prektik Lahan



(Wini Widi Astuti A.Md.Keb)









KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat danhidayahnyalah laporan ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah
di tentukan.
Laporan saya yang berjudul “PEMASANGAN KATETER “ berisi tentang proses dan cara-cara pemasangan kateter serta hal-hal yang besangkutan dengan pemeriksaan lainnya.
Dalam penyusunan laporan ini,saya banyak dapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1.      Dr.Hj.Wiwin Nurhasida selaku kepala Puskesmas Tanjung Karang
2.      Ibu Wilya Isnaeni, SKM,MM selaku Dekan  FIK  UNW  Mataram 
3.      Abidaturrosyidah  S.ST selaku Ketua Prodi  D-III KeBidanan UNW Mataram
4.      Shohipatul Mawaddah, Amd. Keb Selaku Pembimbing Pendidikan
5.      Wini Widi Astuti, A.Md.Keb  selaku pembimbing lahan
6.      Bidan-bidan di puskesmas Tanjung Karang
7.      Semua pihak yang telah membantu dalam  praktik ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini belum sempurna maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, baik dari Pembimbing pendidikan maupun Pembimbing lahan.
Semoga laporan saya  ini dapat bemanfaat bagi  saya  khususnya, serta bagi pembaca maupun pendengar pada umumnya.


Mataram.   Januari 2013


                Penyusun


DAFTAR  ISI
HALAMAN  JUDUL …………………………………………………………..    
LEMBAR  PENGESAHAN ……………………………………………………    
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….    
DAFTAR  ISI …………………………………………………………………..     
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………...   
1.1 Latar belakang ………………………………………………………………    
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………….    
1.3 Mamfaat ……………………………………………………………………..    
BAB II TINJAUAN TEORI …………………………………………………….  
BAB III TINJAUAN KASUS …………………………………………………... 
BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………  
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………… 
5.2 Saran ………………………………………………………………………….  
DAFTAR PUSTAKA
















BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pendidikan program diploma III kebidanan mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan tenaga ahli madya kebidanan yang professional dan berjiwa nasional .tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai masalah di masyarakat khususnya lingkup praktek bidan dan sasaran ibu ,bayi dan anak
Pengelolaan proses blajar teori dan praktek terutama pencapaian keterampilan tingkat kopeten langsung kepada klien mlalui peraktik klinik kebidanan melalui pendekatan kebidanan.
1.      Definisi
            Manajemen Kebidanan adalah proses pencegahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasi pikiran,serta tindakan berdasarkan teori yang ilmiah,penemuan –penemuan,keterampilan dalamm rangkaian tahapan untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien (varney,1997)
            Ada 7 langkah Varney yang dilakukan sbb :
1.      Mengumpulkan Data Dasar
2.      Menginterprestasikan Data Dasar
3.      Mengidentifikasi Data Dasar
4.      Menetapkan Asuhan Tindakan segera
5.      Menyusun Rencana
6.      Melaksanakan langsung Asuhan secara efisien dan aman
7.      Mengevaluasi
1.2  Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Di harapkan mahasiswa  dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III menurut menegamen 7 langkah varney,,
Serta  Setelah dilaksanakan peraktek  laboratorium pada mata kuliah konsep kebidanan dan keteramapilan dasar praktik klinik diharapakan mahasiswa mampu melatih keterampilan yang berfokus kepada integrasi ilmu dan teknologi  dalam melakukan praktik klinik.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.      Agar mahasisiwa memahami tindakan yang di lakukan dalam perktik bukan hanya reori
2.      Agar mahasiswa mampu membedakan peraktik dengan teori
3.      Menambah ilmu pengetahuan dan memahami serta mentelaahnya dengan benar
4.      Agar mahasiswa lebih terampil dalam melakukan ( kegiatan, tindakan,pada pelayanan kebidanan )
1.2.3        Manfaat
a)      Bagi rumah sakit
Dapat memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan  bagi pasien termasuk ibu hamil.

b)      Bagi pembimbing
Dapat mendidik dan mengembangkan ilmu pengetahuan  yang telah di dapatkannya kepada mahasisiwa sehingga mahasiswa tahu cara pelayanan yang baik dan benar sesuai dengan 7 langkah varney .

c)      Bagi mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang kehamilan pada ibu hamil trimester III menurut 7 langkah varney di rumah sakit.dan pemasangan kateter








BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Kateterisasi
a.       Definisi
1)      Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan
2)      Kateter terutama terbuat dari karet atau plastik , metal , woven silk dan silicon.
3)      Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya yang di alirkan oleh sepasang ureter dari  sepasang  ginjal.
4)      Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan air seni atau urine.

b.      Jenis-jenis kateter
      Kateterisasi urine adalah tindakan memasukkan selang  kateter  ke dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urin .
Kateterisasi dapat menyebabkan hal-hal yang mengganggu kesehatan sehingga hanya di lakukan bila bener-benar di perlukan serta harus di lakukan hati-hati  (brockop dan marrie, 1999)
Menurut (brockop dan marrie,1999) pemasangan kateter urin dapat di lakukan untuk diagnosis maupun sebagai terapi . indikasi pemasangan kateter urine untuk diagnosis adalah sebagai berikut :

1.      Untuk mengambil semple urine guna pemeriksaan kultur  mikrobiologi dengan menghindari kontaninasi.
2.      Pengukuran residual urine dengan cara , melakukan regular kateterisasi pada klien segera setelah mengakhiri miksinya dan kemudian diukur jumlah urine yang keluar.
3.      Untuk pemeriksaan cystografi ,kontras di masukkan dalam kandungan kemih melalui kateter.
4.      Untuk pemeriksaan urodinamik  yaitu cystometri dan uretral profil pressure.
            Menurut (brockop dan marrie, 1999) jenis-jenis pemasangan kateter urine
            terdiri dari :
1.      Indewelling  catheteter yang biasa di sebut juga dengan retrensi kateter / folley cateter – indeweling catheter di buat sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kandung kemih .
2.      Intermitten catheter yang di gunakan untuk jangka waktu yang pendek (5-10 menit) dank lien dapat di ajarkan untuk memasang dan melepas sendiri.
3.      Suprapubik catheter jading-kadang di gunakan untuk pemakaian secara permanen ,cara memasukkan kateter jenis ini dengan membuat sayatan kecil di atas suprapubis
Saat ini ukuran kateter yang biasanya di pergunakan adalah ukuran dengan kalibrasi fernch (FR) atau di sebut jugacharriere (CH). Ukuran tersebut di dasarkan pada ukuran diameter lingkaran kateter kateter tersebut misalkan 18 FR atau CH 18 mempunyai diameter  6mm dengan patokan setiap ukuran 1 FR = CH 1 berdiameter 0,33 mm. diameter yang diukur adalah diameter permukaan luar kateter .besar kecilnya diameter kateter yang di gunakan di tentukan oleh tujuan  pemasangan kateter urine tersebut untuk klien dewasa , ukuran kateter urine yang biasanya di gunakan adalah 16-19 FR . kateter yang mempunyai ukuran yang sama belum tentu mempunyai diameter lumen yang sama karena perbedaan bahandan jumlah lumer pada kateter tersebut bahkan kateter dapat berasal dari logam stainlles),karet (lattekes) lattekes dengan lapisan silicon ( siliconized) . perbedaan bahan kateter menentukan biokompabiliti kateter di dalam bulir-bulir sehingga akan mempengaruhi daya tahan kateter yang terpasang di buli-buli.

 Indikasi pemasangan kateterurine sebagai terpi adalah :
1)      Dipakai dalam beberapa operasi traktus urinarius bagian bawah seperti secsio alta , repair reflek vesico urethal , prostatatoktomi sebagai drainage kandung kemih
2)      Mengatasi obstruksi infra pesikal seperti pada BPH ,adanya bekuan pada uretra
3)      Penanganan incontinesia urine dengan intermittan self catheterization
4)      Pada tindakan kateterisasi bersih mandiri berkala (KBMB)
5)      Memasukan obat-obatan intravesika antaralain sitostatika / antipiretika untuk buli-bulu
6)      Sebagai splint setelah oprasi rekontruksi urethra untuk tujuan stabilisasi urethra.


c.       Tujuan pemasangan kateter
1.      Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih
2.      Untuk mengumpulkan specimen urine
3.      Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih
4.      Untuk mengosongkan kantung kemih sebelum dan selama pembedahan





BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK PADA Ny” N ”
DI RUANG BERSALIN PUSKESMAS TANJUNG KARANG
TANGGAL 07-03-2012
Hari/ tanggal               : Rabu,28-01-2013
Waktu                                     :11.25 Wita
Tempat                        :Ruang Bersalin
I.                   PENGUMPULAN  DATA  DASAR
A.    DATA SUBYEKTIF
Biodata                 :  Istri                                       Suami
Nama                     : NY “N”                                 Tn “S”
Umur                     : 25 tahun                                30 tahun
Suku                      : sasak                                      Sasak
Agama                   : islam                                      Islam
Pekerjaan               :  IRT                                       Tukang
Alamat                  : Pagesangan              
Tanggal masuk      : 31-01-2013                Pukul : 11.25 Wita
1.      Keluhan utama  : ibu mengatakan keluar Darah atau cairan  melalui jalan lahir .
2.      Riwayat perjalanan penyakit
Ibu  hamil 9 bulan dan mengatakan adanya pengeluaran cairan dari jalan lahir sejak
pukul: 08:45  , dan  merasakan sakit pada tanggal 31 januari 2013 pukul 11.25 Wita.
Keluar air ketuban  (+ ), pukul :08:45, pergerakan janin masih di rasakan .
3.      Riwayat menstruasi
ü  Menarche                    :13 tahun
ü  Siklus                          :28 hari
ü  Jumlah darah               :2 kali ganti balutan
ü  Lama                           :6 -7 hari
ü  Flour albus                  :ada tidak berbau , tidak gatal
ü  Dismenorrhea              :ada
ü  Masalah                       : tidak ada
4.      Riwayat menstruasi
ü  Menarche                    :13 tahun
ü  Siklus                          :28 hari
ü  Jumlah darah               :2 kali ganti balutan
ü  Lama                           :6 -7 hari
ü  Dismenorrhea              :ada
ü  Masalah                       : tidak ada

5.      Riwayat kehamilan sekarang
ü  Hamil ke                      : ke dua  
ü  HPHT /HTP                : HTHP : 23-04-2012  HTP:30-01-2013
ü  Usia kehamilan            :9 bulan
ü  Tanda bahaya              : Tidak ada
ü  ANC                           : 7 kali di puskesmas 
ü  TT                                : 2 kali  lengkap  TT1 :  30-07-2013
                                                            TT2 : 20-11-2013
ü  Riwayat KB                : ibu mengatakan Suntik 3 bulan
ü  Rencana KB               : suntikan  3 bulan
ü  Obat –obat yang di konsumsi: tidak ada.
6.      Riwayat Penyakit Yang Pernah Di Derita :
ü  Penyakit kardiopaskuler                      :tidak pernah
ü  Penyakit hipertensi                              :ada
ü  Penyakit diabetes                                :tidak pernah
ü  Penyakit hepatitis                                :tidak pernah melakukan pemeriksaan
ü  Penyakit kelamin /HIV/AIDS                        :tidak pernah melakukan pemeriksaan
ü  Penyak malaria                                    :tidak pernah
ü  Penyakit campak                                 :tidak pernah
ü  Anemia berat                                       :tidak pernah
ü  Penyakit ginjal                                    :tidak pernah melakukan pemeriksaan
ü  Gangguan mental                                :tidak pernah
ü  Penyakit asma                                     :tidak pernah
ü  Riwayat kembar                                  :tidak pernah
ü  Lain-lain                                              :tidak ada

7.      Riwayat kebutuhan biologis
a.       Nutrisi :

MAKAN
SEBELUM HAMIL
SELAMA HAMIL
Porsi
1 piring
1 ½ piring
Komposisi
Nasi, lauk (tahu 1 potong,tempe 1 potong ,ikan 1potong,telur 1 butir)sayur 1 mangkok ,kadang camilan
Nasi,lauk(tahu 1 potong,tempe 1 potong, ikan 1 potong, telur 1 butir) sayur 1 mangkok buah-buahan (pisang 1 buah, papaya 1 potong)
Frekuensi
3x sehari
3-4x sehari
Kesulitan
Tidak ada
Tidak ada
Pantangan
Tidak ada
Tidak ada
Masalah
Tidak ada
Tidak ada
Makan terakhir
Tanggal  30-01-2013
Pukul : 11:25




MINUM
SEBELUM  HAMIL
SELAMA HAMIL
Jenis
Air putih
Air putih dan susu
Frekuensi
4-5 x sehari
5-6 x sehari air putih
Banyak
7-8 gelas
8-9 gelas air putih
Pantangan
Tidak ada
Tidak ada
Masalah
Tidak ada
Tidak ada
Minum terakhir
Tanggal 07-03-2012
Pukul : 11:25

b.      Eliminasi
BAB
SEBELUM HAMIL
SELAMA HAMIL
Frekuensi
1x sehari
1x sehari
Konsistensi
Lembek
lembek
Jumlah
Normal
normal
Warna
Kuning kecoklatan
Kuning kecoklatan
Masalah
Tidak ada
Tidak ada
Bab terakhir
Tanggal: 029-01-2013
Pukul: 23 wita


BAK
SEBELUM HAMIL
SELAMA HAMIL
Frekuensi
4-5 x sehari
5-6 x sehari
Jumlah
Normal
Normal
Warna
Kuning jernih
Kuning jernih
Masalah
Tidak ada
Tidak ada
BAk terakhir
Tanggal 31-01-2013
Pukul : 09:15

c.       Istirahat

Sebelum hamil
Selama hamil
Siang
1-2 jam
1-1/2 jam
Malam
7-8 jam
6-7 jam
Kesulitan
Tidak ada
Tidak ada




8.      Riwayat psikososial
a.       Status perkawinan             :nikah 2 kali, 1 kali cerai
b.      Pengambilan keputusan    :suami dan keluarga
c.       Dukungan keluarga           :suami dan keluarga mengantar ke rumah sakit
d.      Respon ibu                        :senang dan berharap bahwa persalinan lancar
e.       Kehawatiran                      :ada
f.       Beban kerja                       :ibu bekerja sebagai IRT
g.      Kebiasaan hidup sehat      :tidak pernah merokok, tidak pernah minum-minuman keras,dan tidak pernah mengosumsi obat-obatan terlarang .
h.      Kehawatiran khusus dalam persalinan : ada
i.        Persiapan persalinan          :keluarga , alat ibu,baju bayi siap
j.        Pendamping persalinan yang di inginkan  :suami dan keluarga

B.     DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan umum          
Ø  Keadaan umum                 : Baik
Ø  Kesadaran                                     :Composmentis
                                    Tanda-tanda vital 
-          TD             :160/110
-          Nadi          :80 x / menit
-          Suhu          :36 0C
-          Resfirasi    :24 x / menit

2.      Pemeriksaan fisik
a.       Kepala dan leher
a)      Kulit kepala dan rambut
-          Inspeksi     : kulit kepala bersih , rambut hitam dan tidak rontok
tidak ada lesi
-          Palpasi       :tidak ada benjolan

b)      Muka
-          inspeksi     :tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum .
-          palpasi       :tidak ada oedema
c)      Mata
-          Inspeksi     :kunjungtiva tidak pucat , seklera tidak ikterus

d)     Hidung     
-          Inspeksi     :bentuk simetris tidak ada pengeluaran secret
-          Palpasi       : tidak ada polip

e)      Mulut
-          Inspeksi     :bibir tidak pucat ,mukosa bibir lembab,tidak ada karies ,gusi tidak berdarah

f)       Telinga
-          Inspeksi     :bentuk simetris  , tidak ada pengeluaran cairan.

g)      Leher
-          Inspeksi     :tidak ada bendungan vena jugularis , tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada pembesaran kelenjar limfe

b.      Payudara
-          Inspeksi     :bentuk simetris , puting susu menonjol , retraksi / dimping
-          Palpasi       :tidak ada nyeri tekan ,tidak ada pembesaran kelenjar limfe,kolostrum(+)

c.       Abdomen (diperiksa oleh bidan)
1.      Inspeksi           :tidak ada luka bekas oprasi ,kandung kemih berisi,dan terdapat linea nigra stiae
                              2. Kandung kemih berisi

d.      Ekstremitas
a)      Ekstremitas atas   
-          Inspeksi     : kuku tiak pucat
-          Palpasi       : tidak ada oedema

b)      Ekstremitas bawah
-          Inspeksi     :kuku tidak pucat tidak ada varises
-          Palpasi       : tidak ada oedema
-          Perkusi      :reflek patella (+/+)


e.       Genetalia         : tidak  ada
1.      Insfeksi     :tidak ada luka pada pirenium ,tidak ada varises, flour albus tidak ada ,   blood slym ada
2.      Palpasi       :tidak ada oedema , tidak ada pembekakan kelenjar bartolini

II.                INTERPRETASI DATA DASAR
a.       Diagnosa   :G3 P2 A0 H2, umur kehamilan 38-39 minggu ,intra uterin, presentasi dengan pembukaan I fase laten , keadaan ibu dan anak baik .

ü  Data subyektif
1.      Ibu mengatakan hamil ke 2  dengan usia kehamilan 9 bulan
2.      Ibu masih merasakan gerakan janin
3.      Ibu mengatakan keluar darah dan cairan dari jalan lahir

ü  Data obyektif
1.      Keadaan umum: ibu  baik
2.      Kesadaran: composmentis
TD  : 160/110 mmHb , Nadi  :80 x / menit, Suhu  :360 C

III.             IDENTIFIKASI  DIAGNOSE  DAN  MASALAH  POTENSIAL 
-          Pendarahan
-          Kematian  bayi

IV.             MENETAPKAN  KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
-          Mandiri                 :tidak ada
-          Kolaborasi             :tidak ada
-          Rujukan                 :tidak ada
V.                RENCANA  ASUHAN  SECARA  MENYELURUH
1.      Beritahu pasien tindakan yang akan di lakukan
2.      Informed consen
3.      Persiapkan alat
4.      Lakukan pemasangan kateter
5.      Pemasangan kateter

VI.             PELAKSANAAN  ASUHAN  MENYELURUH
Tanggal     : 31-01-2013    Pukul   :11:25 wita
A.    PEMASANGAN KATETER
1.      Memberitau ibu hal yang akan dilakukan
2.      Tujuan pemasangan kateter
a.       Untuk segera mengatasi distensi kandung kemih
b.      Untuk mengumpulkan specimen urine
c.       Untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam kandung kemih
d.      Untuk mengosongkan kantung kemih sebelum dan selama persalinan
e.       Ibu setuju untuk di pasangkan kateter

3.      Persiapan alat
                                                                                     a.      Handscone
                                                                                    b.      Spuit 10 cc
                                                                                     c.      Kateter urine
                                                                                    d.      Kapas sublimat
                                                                                     e.      Jelly
                                                                                     f.      Urine bag
                                                                                    g.      Selimut
                                                                                    h.      Pengalas
                                                                                      i.      Plester dan gunting perban
                                                                                      j.      Bengkok
4.      Pelaksanaan / Cara kerja
                                                                                     a.      Jelaskan tindakan yang akan di lakukan
                                                                                    b.      Pasang sampiran
                                                                                     c.      Cuci tangan
                                                                                    d.      Pasang selimut dan lepaskan pakaian bawah pasien
                                                                                     e.      Pasang pengalas
                                                                                     f.      Atur posisi pasien
                                                                                    g.      Bengkok dan kapas sublimat  dalam tempatnya di dekatkan pada pasien
                                                                                    h.      Pasang sarung tangan
                                                                                      i.      Vulva hygiene
                                                                                      j.      Ujung kateter di olesi jelly
                                                                                    k.      Kateter di masukkan melalui uretra
                                                                                      l.      Tampung urin kemudian kateter di tarik dari uretra sementara
                                                                                  m.      Kembangkan balon dengan cairan akuades 10 cc dan ujung kateter di sambung  dengan urine bag.
                                                                                    n.      Piksasi selang kateter dengan plester dan gunting urine bag
                                                                                    o.      Angkat pengalas dang anti selimut pasien
                                                                                    p.      Pasang kembali pakaian pasien
                                                                                    q.      Atur posisi pasien
                                                                                      r.      Rapikan alat-alat
                                                                                     s.      Cuci tangan
                                                                                      t.      Catat hasil tindakan
            Hasil tidakan pemasangan kateter  pada  ny “N”  tampak kateter terpasang
            dengan baik dan alur urine lancar


VII. EVALUASI
            Tanggal : 31 januari 2012                            pukul : 11.25 wita
1.      Ibu dan keluarga mengerti tentang hasil pemeriksaan
2.    Ibu dan keluarga pasien telah menyetujui tentang tindakan yang akan dilakukan
3.    Ibu dan keluarga telah mengetahui tujuan dari pemasangan kateter
4.    Kateter terpasang dengan baik dan urine mengalir lancar











BAB IV
 PEMBAHASAN



Berdasarkan langkah-langkah pemasangan kateter yang ada pada teori yang kami lakukan dalam praktek pemasangan kateter di Puskesmas Tanjung karang  ini. Sehingga dari praktek yang telah kami lakukan tidak ada perbedaan dengan teori, sehingga dapat dikatakan pemasangan kateter yang sudah kami lakukan bisa kami capai dengan baik, meskipun masih belum sempuma.






















BAB V
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Bahwa kateter terpasang dengan baik dan urine keluar dengan lancar sehingga membantu pasien memenuhi kebutuhan eliminasimya.
2.      Saran
1.      Institusi pendidikan
Dalam melaksanakan praktek pendidikan di laboraturium kelas sebaiknya pertemuan lebih ditingkatkan lagi agar mahasiswa lebih memahami hal-hal yang akan di praktekkan.
2.      Institusi Lahan
Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk praktek di Puskesmas tanjung karang ini
Terima kasih juga kepada pembimbing praktek lahan dan Ibu/ Bapak yang telah membimbing kami menjadi lebih baik dan  untuk Puskesmas agar pelayanannya kepada masyarakat lebih ditingkatkan lagi.
3.      Mahasiswi
Melalui kegiatan praktek di Puskesmas Tanjung Karang ini kami berharap kemampuan kami khususnya dalam tindakan medis agar dapat lebih baik sehingga harapan kami untuk jadi bidan yang profesional.








DAFTAR PUSTAKA

Alimul,aziz 2006.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Slemba medika
Daftar tilik Mahasiswa Prodi Kebidanan Tingkat 1 FIK UNW Mataram
Hidayat, aziz alimu12008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan.Jakarta; Salemba Medika
Suryani 2006.Konsep Kebidanan.Jakarta: Buku Kedokteran